Halaman

Sabtu, 20 Oktober 2012

PULAU ULAR BIMA NTB

Keunikan Pulau Ular Bima Nusa Tenggara Barat

Mungkin pulau ini masih asing untuk bagi Anda, akan tetapi Pulau Ular telah semakin dikenal dunia, itu dilihat dari banyaknya wisatawan lokal dan turis asing yang mengunjungi pulau itu.

Ada sebuah pulau kecil di bagian timur Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Indonesia atau tepatnya di Desa Pai Wera Sub. Pulau ini terletak dekat dengan daratan pulau Sumbawa hanya berjarak sekitar 400-500 m. Mungkin pulau ini masih asing untuk bagi Anda, akan tetapi pulau ular telah semakin dikenal dunia, itu dilihat dari banyaknya wisatawan lokal dan turis asing yang mengunjungi pulau itu.
Pulau Ular, begitulah masyarakat Bima biasa menyebutnya, mungkin karena pulau ini hanya dihuni oleh sekelompok ular jinak yang tidak mengganggu penduduk. Yang menarik dari pulau ini adalah bukan karena jumlah ular atau tidak adanya manusia yang ingin tinggal di pulau yang memiliki luas sekitar area 500 m2 itu, akan tetapi lebih karena ular ini berbeda dengan ular pada yang ada di Daerah Bima. Pengunjung dapat menyaksikan Ular-ular yang biasanya tergantung di tebing, atau celah-celah yang menambah daya tarik dari pulau ini.
Pulau ini merupakan habitat populasi ular laut dengan kombinasi warna yang unik dari hitam dan putih dengan perak mengkilap. Ular yang jinak dan ramah kepada wisatawan yang mengunjunginya. Dilihat dari karakteristik fisik mereka, ular ini memang berbentuk seperti ular laut. ekor datar seperti ekor ikan, warnanya putih dan perak mengkilap hitam. Kulit ular terasa lebih seperti ikan kasar dan bersirip. Meskipun liar, mereka sangat jinak dan ramah kepada pengunjung. Saat dipegang mereka tidak menggigit atau memutar.
Pulau ini merupakan habitat populasi ular laut dengan kombinasi warna yang unik dari hitam dan putih dengan perak mengkilap. Ular yang jinak dan ramah kepada wisatawan yang mengunjunginya.
Di balik keindahan pulau ini tersimpan misteri atau mitos. Orang-orang di sekitar pulau mengatakan bahwa asal-usul pulau ini berasal dari sebuah kapal Belanda tua yang ingin datang ke bima dan orang-orang di sekitar mengutuk kapal ke sebuah pulau dan ular yang mendiami pulau ini termasuk ular imitasi yang tugasnya adalah untuk melindungi pulau. Dua pohon kamboja yang berada di atas pulau itu dikatakan sebagai pilar kapal Belanda. Ular ini tidak dapat dibawa kemana saja. Jika ada yang membawanya keluar dari daerah itu, ular itu akan segera kembali ke komunitas mereka lagi. Dan menurut mitos pula, jika seseorang berkunjung ke pulau ini dan memiliki banyak dosa, maka akan di gigit oleh ular.
Di Pulau Ular, wisatawan tak hanya dapat menikmati keindahan dan keunikan ular saja, namun pengunjung juga dapat menyaksikan keindahan pesona laut bima dan kemegahan gunung berapi pulau Sangiang yang selalu diselimuti kabut.
Lokasi Pulau Ular terletak di Desa Pai Wera Sub, kabupaten Bima, Nusa Tenggara barat, Indonesia. Pulau Ular dapat dicapai dengan waktu tempuh kurang lebih 45 menit dari kota Bima menggunakan transportasi darat.
http://kelompok4komputer.wordpress.com/2012/04/29/keunikan-dan-keindahan-pulau-ular-bima-ntb/

 

Jumat, 19 Oktober 2012

Wanita Muslimah

 WANITA MUSLIM 
uin-suka.ac.id
BismillahirrRahmanirRahim, Kisah nyata yang diceritakan oleh Syaikh Abdul Muhsin Al Ahmad ini terjadi di Abha, ibu kota Provinsi Asir Arab Saudi.
“Setelah melaksanakan shalat Maghrib dia berhias, menggunakan gaun pengantin putih yang indah, mempersiapkan diri untuk pesta pernikahannya. Lalu dia mendengar azan Isya, dan dia sadar kalau wudhunya telah batal.
Dia berkata pada ibunya : “Bu, saya mau berwudhu dan shalat Isya.”
Ibunya terkejut : “Apa kamu sudah gila? Tamu telah menunggumu untuk melihatmu, bagaimana dengan make-up mu? Semuanya akan terbasuh oleh air.”
Lalu ibunya menambahkan : “Aku ibumu, dan ibu katakan jangan shalat sekarang! Demi Allah, jika kamu berwudhu sekarang, ibu akan marah kepadamu”
Anaknya menjawab : “Demi Allah, saya tidak akan pergi dari ruangan ini, hingga saya shalat. Ibu, ibu harus tahu “bahwa tidak ada kepatuhan kepada makhluk dalam kemaksiatan kepada Pencipta”!!
Ibunya berkata : “ Apa yang akan dikatakan tamu-tamu kita tentang mu, ketika kamu tampil dalam pesta pernikahanmu tanpa make-up?? Kamu tidak akan terlihat cantik dimata mereka! dan mereka akan mengolok-olok dirimu !
Anak nya berkata dengan tersenyum : “Apakah ibu takut karena saya tidak akan terrlihat cantik di mata makhluk? Bagaimana dengan Penciptaku? Yang saya takuti adalah jika dengan sebab kehilangan shalat, saya tidak akan tampak cantik dimata-Nya.
Lalu dia berwudhu, dan seluruh make-up nya terbasuh. Tapi dia tidak merasa bermasalah dengan itu.
Lalu dia memulai shalatnya. Dan pada saat itu dia bersujud, dia tidak menyadari itu, bahwa itu akan menjadi sujud terakhirnya.
Pengantin wanita itu wafat dengan cara yang indah, bersujud di hadapan Pencipta-Nya.
Ya, ia wafat dalam keadaan bersujud. Betapa akhir yang luar biasa bagi seorang muslimah yang teguh untuk mematuhi Tuhannya!
Banyak orang tersentuh mendengarkan kisah ini. Ia telah menjadikan Allah dan ketaatan kepada-Nya sebagai prioritas pertama. SubhanAllah…
Dipublikasikan oleh berbagai sumber
(zafaran/muslimahzone.com) http://artikelmuslimah.wordpress.com/2012/04/07/kisah-nyata-malam-pesta-seorang-pengantin-wanita-muslimah/